Bacaan Sholat Jenazah dan Keutamaan Melaksanakannya
Keutamaan Sholat Jenazah
Sudah menjadi kebiasaan di masyrakat jika ada yang meninggal
berbondong-bondong mereka bertakziah di kediaman si mayit, namun ketika tiba waktu
untuk mensholat jenazah hanya sebagian kecil yang bangkit dari tempat duduknya
untuk mengambil air wudhu guna melaksankan sholat jenazah, sungguh miris, mereka
masih beranggapan hukumnya fardu kifayah, jadi kalo sebagian sudah mensholatkan
maka sudah tidak ada kewajiban lagi untuk melaksankannya. Memang tidak ada yang
salah dari pandangan diatas tapi mengambil sebuah keutamaan tentu lebih utama.
Namun jika seorang muslim mengatahui keutamaan besarnya pahala
mensholatkan jenazah maka tidak akan pernah mensia-siakannya atau melewatkannya
begitu saja. Padahal pahalanya adalah satu qirath, yakni sebesar Gunung Uhud.
Jika mengiringi jenazah, menshalatkan dan mengantarkan hingga pemakamannya,
pahalanya adalah dua qirath.
Susuai dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ
يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ وَمَا
الْقِيرَاطَانِ قَالَ أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ
“Barangsiapa menshalatkan jenazah dan tidak mengiringinya (ke
pemakaman), ia akan memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga
mengiringinya (hingga pemakamannya), ia akan memperoleh dua qirath.”
Ditanyakan, “Apa itu dua qirath?” Beliau menjawab, “Yang terkecil di antaranya
semisal Gunung Uhud.” (HR. Muslim)
Tatkala mengetahui keutamaan yang luar biasa
ini, Ibnu Umar sangat menyesal pernah terlewat tidak mensholati beberapa orang dalam
hidupnya.
Selain keutamaan untuk yang sholat, sholat jenazah juga memiliki
keutamaan besar bagi si mayit yang disholatkan. Terutama jika jamaah yang
mensholatkan jumlahnya banyak, 40 orang atau lebih. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:
مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ
فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا
إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ
“Tidaklah
seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan oleh 40 orang yang tidak
berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan
syafa’at (doa) mereka untuknya.” (HR.
Muslim)
Bahkan kalaupun jamaahnya kurang dari 40 orang namun bisa dibagi
menjadi tiga shaf (misal 30 orang, tiap shaf 10 orang), si mayit juga akan
mendapatkan keutamaan tersebut.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ
فَيُصَلِّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ أَوْجَبَ
“Tidaklah
seorang muslim mati lalu dishalatkan oleh tiga shaf kaum muslimin melainkan doa
mereka akan dikabulkan.” (HR. Tirmidzi dan
Abu Daud; hasan)
Dari hadits-hadits diatas banyak sekali keutamaan yang didapat
bagi yang melaksanakan sholat jenazah, yang terkecil adalah sebesar gunung
Uhud.
Rukun Sholat Jenazah
Sholat
jenazah memiliki rukun-rukun yang jika tidak dipenuhi, maka sholatnya batal dan
tidak dianggap oleh syariat.
Rukun sholat
jenazah ada delapan, yakni:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
5. Membaca surat Al Fatihah
6. Membaca sholawat Nabi
7. Berdoa untuk jenazah
8. Salam
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
5. Membaca surat Al Fatihah
6. Membaca sholawat Nabi
7. Berdoa untuk jenazah
8. Salam
Niat
Sholat Jenazah
Cara berniat adalah dengan mengingat dalam hati akan sholat
jenazah empat kali takbir terhadap jenazah itu fardhu kifayah.
Namun ada pula sebagaian ulama yang berpendapat sunnah
dilafadzkan, terutama dari kalangan madzhab Syafi’i. Untuk yang perlu
melafalkan niat, maka lafal niatnya sebagai berikut:
Lafadz niat sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah
laki-laki
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ
فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushollii ‘alaa haadzal
mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Saya niat sholat atas
mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Lafadz niat
sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah perempuan
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ
فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
(Ushollii ‘alaa haadzihill
mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Saya niat sholat atas
mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Bacaan
Sholat Jenazah
1. Takbir pertama
Bacaan sholat jenazah yang paling awal, yakni
setelah takbiratul ihram adalah membaca surat Al Fatihah, yaitu:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang Menguasai di Hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Yang Menguasai di Hari Pembalasan
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Tunjukilah kami jalan yang lurus
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
2. Takbir kedua
Bacaan sholat jenazah
setelah takbir kedua adalah membaca sholawat. Yang paling afdhol adalah
sholawat ibrahimiyah, yakni:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ
وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ
وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ
إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
(Allohumma sholli
‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa
aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa
aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka
hamiidum majiid)
Artinya: Ya Allah,
berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan
kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia
3. Takbir ketiga
Setelah takbir ketiga,
membaca doa untuk jenazah. Doa sholat jenazah ini sebagaimana diriwayatkan Imam
Muslim dalam Shahih-nya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ
وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ
وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا
نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ
دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ
وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ
النَّارِ
(Allohummaghfirlahu
warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu
bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats
tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan
khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa
a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)
Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan
maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan
embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari
kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga
yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya.
Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan
azab neraka.
Untuk jenazah perempuan, bacaan sholat jenazah tersebut menjadi:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا
وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ
مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا
دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا
مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ
مِنْ عَذَابِ النَّارِ
(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim
nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa
naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa
abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan
khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au
min ‘adzaabin naar)
Boleh juga membaca doa sholat jenazah yang lebih singkat:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ
وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu)
Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan
maafkanlah dia.
Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا
وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا
(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa)
4. Takbir
keempat
Setelah takbir keempat membaca doa sebagaimana diriwayatkan Imam
Abu Dawud:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا
أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
(Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu
waghfirlanaa walahu)
Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan
jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.
Jika jenazahnya perempuan, maka doa sholat jenazah setelah
takbir keempat menjadi:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا
أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
(Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa
waghfirlanaa walahaa)
Setelah itu mengucapkan salam:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)
Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan
kepada kalian
Demikianlah bacaan sholat jenazah, semoga
bermanfaat untuk pembaca menarasiger.com semoga kita semakin istiqomah untuk
berbuat kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan pesan